Arsitektur Mesjid Tuo Kayu Jao
Mesjid Tuo Kayu Jao
terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Mesjid ini merupakan mesjid tertua
di Sumatera barat yang didirikan pada tahun 1599. Selain untuk aktivitas ibadah
umat islam, mesjid ini juga digunakan sebagai tempat belajar agama dan bahkan
menjadi tempat kunjungan wisata akhir akhir ini karena keunikan bentuknya.
Mesjid Tuo Kayu Jao dibangun
dengan cara gotong royong oleh masyarakat sekitar, penggagas mesjid
ini yaitu Musaur dan Angku Labai. Pembangunan mesjid dilakukan karena adanya perkembangan agama Islan di kawasan Solok di abad ke-16. Arsitektur mesjid ini disebut unik karena
dipengeruhi oleh budaya adat minangkabau yang
sangkat kental yang berbeda dari mesjid pada umumnya.
Struktur mesjid kayu jao yaitu memiliki tatanan atap tiga tingkat yang terbuat
dari ijuk dengan ketebalan sekitar 15 cm dengan permukaannya sedikit
cekung yang hampir sama dengan
atap Rumah Adat Minang. Antara tingkatan atap diberi celah yang berguna
untuk pencahayaan. Atap masjid ini sendiri berbentuk limas, namun untuk bagian
mihrab dibuat berbentuk gonjong menyerupai tanduk kerbau layaknya atap Rumah
Gadang. Untuk corak islamnya pun
terlihat pada puncak atapnya yang dilengkapi mustaka.
Karakter struktural mesjid ini yaitu disangga
27 tiang pada bagian atap yangmana merupakan simbolisasi dari enam suku yang
ada disekitar masjid ini. Masing-masing terdiri dari empat unsur pemerintahan
ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam, dan bilal. Simbolisasi
lain terdapat dalam jumlah jendela yang sebanyak 13 jendela, yang mengartikan jumlah rukun shalat.
Mesjid
inipun masih menggunakan tabuah
(bedug) yang berfungsi sebagai penanda masuknya waktu shalat. Walaupun telah
dilakukan beberapa kali pemugaran, namun Mesjid Tuo Kayu Jao ini tetap terjaga
keasriannya. Karena masjid ini merupakan identitas bagi masyarakat yang berada
disekitarnya dan merupakan cagar budaya di Sumatera Barat.
Komentar
Posting Komentar